Jokowi: Dermaga Logistik Sejalan dengan Tol Laut
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Kementerian Perhubungan menandatangani nota kesepahaman (MoU) mengenai pembangunan dermaga untuk pendistribusian barang di gedung Balaikota DKI Jakarta, Kamis (14/8). Penandatanganan dilakukan langsung Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo bersama Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, Boby Mamahit. Rencananya, dermaga yang akan dibangun berlokasi di Marunda, Jakarta Utara.
Jika sudah berjalan semua ini dapat menekan tingginya harga di beberapa daerah
Proses pembangunan dermaga logistik tersebut akan dimulai tahun ini dan akan dilakukan oleh PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN). Dermaga atau pelabuhan tersebut merupakan salah satu infrastruktur tol laut di Indonesia.
Jam Buka Monas Dibatasi, Jokowi Minta Persetujuan Warga"Yang namanya perbaikan di dunia maritim itu perlu segera dilaksanakan. Ini sejalan kok (dengan program tol laut)," ujar Gubernur DKI, Joko Widodo usai penandatangan di Balaikota, Kamis (14/8).
Dikatakan Jokowi, manajemen logistik nasional saat ini memang perlu diperbaiki. Misalnya, distribusi barang dari Medan ke Jakarta atau sebaliknya. Jika pada masa sebelumnya melalui pelabuhan Merak-Bakauheuni, dengan dermaga ini jalur distribusi bisa dipotong langsung dari Medan-Marunda.
"Jika sudah berjalan semua ini dapat menekan tingginya harga di beberapa daerah," ujarnya.
Menurut Jokowi, pembangunan dermada distribusi barang di kawasan Marunda sudah direncanakan sejak 2013 lalu. Untuk merealisasikan hal tersebut, Pemprov DKI Jakarta menggunakan manajemen KBN sebagai pelaksana pembangunan. Pemprov DKI Jakarta sendiri memiliki saham di KBN sehingga dapat menentukan arah kebijakan.
Direktur Utama KBN, Sattar Taba menjelaskan, pembangunan dermaga logistik akan dimulai tahun ini dengan desain kedalaman 9 meter dengan panjang 1.400 meter serta memiliki kapasitas angkut sebesar 400 ton.
"Pembangunan pelabuhan menelan anggaran sebesar Rp1,1 triliun dan akan dibangun di area seluas 140.000 meter persegi," jelasnya.
Pihaknya, lanjut Sattar, berharap dengan dibangunnya dermaga Marunda dapat memperlancar distribusi
logistik dari dan ke Sumatera dan kawasan timur Indonesia. Sebab, kondisi Pelabuhan Tanjung Priok saat ini sudah terlalu padat.
"Kegiatan di dermaga Tanjung Priok sudah sangat tinggi, sehingga sering terjadi kemacetan, akibatnya less cost. Kami dari KBN mencanangkan untuk membangun dermaga umum dan kapal-kapal domestik dan lainnya," paparnya.
Ditambahkan Sattar, target pembangunan dermaga logistik Marunda diperkirakan akan rampung pada pertengahan 2015 mendatang. "Habis ini kita bangun di Banyuwangi sembari kita siapkan kapal kecil untuk melanjutkan distribusi dari dermaga itu ke daerah lainnya," tandasnya.